Cari Blog Ini

Selasa, 12 April 2011

HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN SENI

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif.

Dalam bahasa Latin, terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran. dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa. 

Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art). 

Pengertian dasar tentang lingkup senirupa (visual art) sesuai dengan media aktivitas: 
Seni Murni: 
Seni Lukis 
Seni Patung 
Seni Grafis 

Disain: 
Disain Grafis (Komunikasi Visual) 
Disain Interior 
Disain Produk (Disain Industri) 

Kria: 
Kria Tekstil 
Kria Kayu 
Kria Keramik 
Kria Gelas, dll. 

Dalam tradisi sastra Melayu lama, prosa adalah seluruh hasil karya sastra lisan dan tulisan yang panjang, baik yang berbentuk cerita ataupun bukan cerita, dengan bahasa Melayu sebagai medium. Dari tradisi lisan, muncul tiga genre prosa yang sangat populer di kalangan masyarakat Melayu yaitu: cerita mitos, legenda dan dongeng. Sedangkan dari tradisi tulisan, muncul prosa genre cerita (narasi) dan bukan cerita. Prosa tulis yang berbentuk cerita di antaranya hikayat, epik, sastra panji, sastra sejarah dan sastra agama; sementara prosa tulis yang bukan cerita, di antaranya prosa tentang undang-undang, kitab dan ilmu tradisional. Dalam prosa, bahasa dipahami dalam pengertian denotatif, sesuai dengan makna leksikalnya. Oleh sebab itu, prosa seringkali dipertentangkan dengan puisi. Namun demikian, ada pula bentuk prosa yang terpengaruh oleh puisi, yang disebut dengan prosa liris atau prosa puitis. 

Prosa lama biasanya dicirikan dengan kesukaan pengarang untuk menggambarkan kehidupan masyarakat di saat prosa itu dikarang. Secara umum, ada beberapa ciri lain yang menonjol pada prosa lama tersebut antara lain:
(1)deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang berpusat pada kehidupan istana;
(2)banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam;
(3) tanggal dan nama pengarang tidak tertulis;
(4) khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh Islam, biasanya dimulai dengan kalimat, kata sahibul hikayat atau konon kabarnya. 

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar