Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Maret 2012

Tulisan 2


Dalam banyak buku teks ekonomi mikro batas produksi
Tenaga kerja sering ditulis dengan lambang  sedangkan
Batas produksi modal ditulis dengan lambang 

secara teoritis semakin banyak jumlah factor produksi (input) yang digunakan untuk dikombinasikan maka relative akan memperbesar jumlah produksi (output), hanya saja konsekwensinya adalah dibutuhkan tambahan biaya yang menyertai setiap penambahan jumlah input tersebut, padahal dalam kebanyakan produksi yang dilakukan oleh perusahaan biasanya diperhadapkan bagaimana menghasilkan barang dengan kondisi yang efisien (paling menguntungkan) dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Oleh karenanya perusahaan haruslah bisa menentukan tingkat pergantian dan pemanfaatan atas input yang digunakan, artinya bila misalkan perusahaan marus menambah jumlah modal maka konsekwensinya harus berusaha mengurangi jumlah tenaga kerja (untuk padat modal) sedangkan bila perusahaan ingin memperbanyak jumlah tenaga kerja maka berarti berusaha untuk mengurangi penambahan modal (biasanya berupa mesin-mesin mekanis). Besarnya nilai pergantian antara tenaga kerja dan modal inilah yang sering disebut sebagai Marginal Rate of Technical Substitution = MRTS, dan secara matematis ditulis :  , nilai ini sebenarnya menunjukan slope (kemiringan – gradient) dari kurva fungsi produksi dimana setiap kombinasi input yang digunakan oleh perusahaan menghasilkan sama banyaknya akan tetapi terdapat satu kombinasi tertentu dimana produksi betul-betul mengalami tingkat efisiensi tertinggi yaitu mendapatkan hasil yang besar dengan pembiayaan yang sepadan. Oleh karena setiap pergantian antar input tidak menyebabkan berubahnya jumlah produksi yang dapat dibiayai, maka secara teoritis kurva fungsi produksi ini memiliki kemiringan negative, artinya setiap terjadi penambahan input tenagakerja maka akan menyebabkan terjadinya penurunan input modal, dan sebaliknya. Kurva fungsi produksi yang demikian inilah oleh kalangan ekonom dikenal dengan sebutan ISOQUANT (Iq) yang arti harfiahnya adalah produksi sama. Misalkan tujuan produksi sebanyak 100 maka kombinasi matematis tenaga kerja dan modal dapat diilustrasikan sebagai berikut :
                        100 = 1x100 = 100x1
                        100 = 2x50 = 50x2
                        100 = 4x25 = 25x4
                        100 = 10x10
                        100 = 20x5 = 5x20
Dan seterusnya … (tapi nilai masing-masing TK atau M haruslah ≠ 0)


sumber : Iskandar Putong, 2010, Economics pengantar mikro dan makro, mitra wacana, jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar